Tren Busana Muslim buat Berlebaran

Mendekati Idul Fitri, umat muslim kian sibuk berbelanja, terutama busana Lebaran. Pilihan utama tetaplah mengarah ke busana muslim berupa gamis dan abaya (perempuan) serta baju koko (lelaki).
Berbagai perancang berupaya menjemput publik dengan kesan istimewa dalam inspirasi dan topik penampilan busana muslim. Ada peningkatan upaya eksploratif dan inovatif dalam menciptakan kreasi-kreasi terbarunya agar tak monoton. Pilihan penting dari segalanya tetap bertumpu pada aksesori, materi kain, teknik bordir, payet dan pewarnaannya.
Lebih jauh lagi, Siti Haida dari SdP House meramaikan ide busana muslim terbaru bagi Ramadhan tahun ini dengan tema ”Lestarikan Alamku”, melalui sentuhan bordiran binatang laut, unggas, bunga dan kipas, serta garis-garis tak beraturan yang jadi simbolisasi kehidupan alam sekitar, seperti laut, udara dan daratan.
Menurutnya, inspirasi yang menyentuh kehidupan laut, udara dan darat tak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia, malah merupakan bagian dari kehidupan manusia dan makhluk lainnya. Itulah mengapa dia mengutamakan penampilan alam sekitar dengan maksud mengajak memelihara dan menjaga kelestarian lingkungan di sekitar kita.
Memperindah PenampilanAda 32 koleksi rancangan baju muslim yang ditampilkannya di Lamoda Café, Plaza Indonesia, Minggu (16/11) memakai bahan sutra tenun ATBM, raw silk, organdi, serat nanas, dan sutra Thailand. Berikut hiasan bordir dan payet, serta batu-batuan berkualitas guna memperindah penampilan koleksi bajunya.
Ciri desain pembuatannya terpengaruh kimono Jepang, kerah cheongsam Cina (yang dibuat lebih tinggi 5 cm agar menutupi aurat), dan detil pernik/bordir India.Pilihan warna busananya variatif seperti pink, biru, ungu, hijau, cokelat, marun, dan oranye. Segala warna tersebut dipadu padankan untuk keperluan pemakaian yang beragam di saat kebahagiaan suasana Lebaran mendatang.
Kreasi baju muslim ciptaan Haida berkekuatan komposisi, desain, bordir dan mote. Walau bagaimana, Haida tetap menjaga kaidah agama yang harus dipertahankan. Artinya, garis-garis rancangan tak boleh mengikuti bentuk tubuh, apalagi memperlihatkan bagain tubuh kecuali tangan dan telapak tangan. Namun, menghadapi aturan ketat itu, bukan berarti busana muslim tidak bisa mengikuti tren mode.
Haida membuktikan bisa! Dia malah lebih menampilkan busana muslim modern, melalui garis sederhana dan elegan yang diselaraskan dengan tren mode di mana-mana. Busana muslim dirancangnya untuk pemakaian dalam berbagai acara formal dan santaiKerah tinggi dijadikan ciri tersendiri penampilan baju-bajunya kali ini. Dia juga melakukan kombinasi pewarnaan yang berbeda di setiap busananya, baik dari potongan bahan maupun bordiran serta payet-payetnya.
Sebagai upaya mix & match dengan koleksi busana muslim modern, Haida menyiapkan padanan rok panjang, celana pipa dan cut brai sebagai setelan, serta pelengkap selendang.Adapun baju koko dihiasi bordir keren dan pewarnaan kontras, sebagian dikombinasikan dengan materi berwarna yang penuh perbedaan.
Diakui Haida, dia beralih sejak tiga tahun lalu ke pasar busana muslim karena melihat prospek yang cerah. Kini harga jual busana muslimah rancangannya berkisar antara Rp 1.500.000 - Rp 2.000.000, dan baju koko dijualnya mulai dari Rp 500.000, Rp 700.000 dan Rp 1.000.000. ”Saya menjual ide …. Awalannya saya membuat kemeja-kemeja gombrong, dan sempat laris sebelum masa krisis,” kenangnya.
Tentang latar belakang pilihan ke dunia fashion, Haida menyebut hobi sebagai alasannya yang kuat. ”Saya hobi membuat baju, lalu didorong oleh motivasi orang-orang yang tertarik untuk membeli dan memesan,” cerita perempuan kelahiran Banjarmasin, 5 Maret itu.